Penerapan metoda Montessori di Bunayya Islamic Lab-school berbeda secara kontras dengan kegiatan belajar disekolah tradisional. Perbedaan pada setting kelas, konsep belajar mengajar, hubungan guru-siswa, kegiatan harian, alat bantu mengajar serta aspek lain dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Aspek
Sekolah TK Tradisional
Bunayya Islamic Montessori School
1
Setting kelas
Pengajaran dengan setting: guru centris.
Setting nya ‘ramah anak’, disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu anak dalam melakukan aktivitas nya dengan pengajaran yang ‘murid-centris’, dengan spirit, suasana dan nuansa Islami.
2
Keaktifan siswa dalam proses belajar
Cenderung pasif, mendengarkan guru, menghafal, lalu test/ujian, dengan nilai sebagai acuan keberhasilan.
Belajar secara aktif, siswa mencari sendiri informasi dengan panduan guru. Proses pembelajaran adalah sebagai acuan untuk mengamati perkembangan anak, baik fisik, sikap hidup muslim, kognitif, afektif.
3
Waktu belajar
Dibatasi jadwal pelajaran
Siswa diberi kebebasan waktu saat sdg mempelajari sesuatu sesuai kebutuhan siswa tersebut, diupayakan tanpa terjadi interupsi.
4
Peran guru
Mengajarkan materi yg sama dari waktu kewaktu, dgn urutan yg sama, volume dan isi materi sama utk setiap sisw.
Sebagai pemandu dan konsultan ke setiap siswa, yg berbeda untuk satu siswa dengan yang lain. Guru membantu setiap siswa agar dapat belajar sesuai kemampuan dan progres belajar setiap anak.
5
Pembagian kelas dan usia
Ditetapkan berdasarkan usia: kelas 1 usia 7 tahun, kelas 2 usia 8 tahun dst. Tidak ada penggabungan beberapa tingkat usia dalam satu ruangan kelas.
KB/TK : Dalam satu ruangan kelas dengan siswa dgn rentang 3 – 5 tahun .
Masuk ke SD : Pada prinsipnya ditetapkan berdasarkan kematangan usia. Sebelum masuk kelas 1 dilakukan asesmen kematangan anak oleh psikolog sebagai acuan bagi guru untuk menentukan metode belajar yang sesuai.
6
Kurikulum
Mengacu kepada kurikulum nasional.
KBTK : mengacu kepada kurikulum Nasional, di aplikasikan dengan metode Montessori dan pendidikan Islam (terutama aqidah)
7
Kecepatan belajar siswa
Berasumsi seluruh siswa memiliki kecepatan belajar yang sama.
Guru menghargai, mengakomodir dan mendorong setiap tahap perkembangan setiap individu siswa dikelas (tailor made), karena kecepatan belajar tiap siswa berbeda-beda.
Pengamatan progres dilakukan khusus untuk setiap individu siswa dan di evaluasi secara berkala dan intensif.
8
Tumbuhnya rasa percaya diri pada siswa.
Menganggap bahwa percaya diri tumbuh atas dorongan berupa penilaian dan tanggapan pihak luar.
Kepercayaan diri tumbuh dari kepuasan dan kebanggaan murid atas prestasinya dalam menyelesaikan suatu tugas yang dikerjakan. Guru selalu memandu bahwa apapun yg akan dan sedang dan sudah selesai dilakukan memiliki hubungan erat dengan karunia Allah.
9
Tumbuhnya kecintaan untuk belajar
Kurikulum berorientasi pada kemampuan kelulusan standar nasional. Siswa belajar karena dikondisikan oleh sistem yang ditetapkan pemerintah.
Menkondisikan siswa untuk memenuhi kebutuhan alami internalnya yang haus akan pengetahuan dan keterampilan, sehingga siswa belajar adalah karena cinta belajar. Guru menginformasikan bahwa Allah telah mewajibkan manusia untuk selalu belajar.
10
Pendidikan Agama Islam
Sebagai salah satu mata pelajaran yang juga harus diikuti.
Menjadi dasar bagi kurikulum dan seluruh detail kegiatan pembelajaran dalam rangka menyiapkan diri untuk mengarungi kehidupan.
11
Parenting untuk orang tua
Tidak ada.
Dilakukan secara terprogram, materi parenting berkaitan dgn peran orang tua sebagai pendidik diluar jam sekolah.
Mempererat dan meningkatkan kerjasama sesuai dengan konsep segitiga pendidikan (guru – siswa – orang tua).
12
Menghafal
Menghafal, kurang penekanan pada aspek pemahaman.
Memberikan pemahaman, dengan metode pengulangan intensif, dengan menggunakan media belajar yang sesuai sehingga materi belajar menetap secara mendalam pada ingatan siswa.
13
Memahami teori pelajaran
Mendorong menghafal teori.
Melalui presentasi teori, dengan mengaktifkan semua panca indera, sehingga pengetahuan bertambah untuk mencapai pemahaman, sekaligus mendorong kreativitas siswa.
14
Hubungan guru – siswa
Guru adalah sumber utama dalam informasi dan pengetahuan
Guru yang mempunyai pemahaman aqidah yang baik berperan sebagai pendidik, sahabat bagi siswa , manager dalam pendidikan di kelas. Guru membuka wawasan siswa bahwa sumber informasi sangat beragam tersedia luas di dalam dan diluar kelas.
15
Penilaian
Berorientasi pada ujian / test
Berorientasi pada proses belajar, progres belajar per individu siswa dan sikap hidup muslim selama proses pembelajaran .
16
Pekerjaan rumah
Ada, terkadang banyak.
Tidak ada, yang ada adalah kegiatan ‘Belajar bersama ayah bunda’ dengan tujuan meningkatkan kualitas hubungan orang tua dan anak.
17
Buku pelajaran
Tas sekolah anak penuh buku dan buku kerja.
Materi belajar sudah disediakan sekolah.
18
Kebebasan dan keleluasaan belajar
Kaku, tidak ada kebebasan dan keleluasaan belajar dikelas.
Penuh kebebasan dan keleluasaan belajar dengan standar sikap hidup muslim .